Salman al Farisi adalah satu diantara para sahabat Nabi yang kisah perjalan hidupnya penuh dengan pelajaran mulia khususnya bagi generasi muda Islam. Berikut ini adalah kisah hidupnya yang diceritakan sendiri olehnya kepada sahabat Abdullah ibnu Abbas RA seperti tercantum dalam Musnad Ahmad hadits nomor 23737.
Ibnu Abbas berkata: “Salman al-Farisi menceritakan cerita ini dari mulutnya sendiri”.
Buku Fiqih Sunnah telah menjadi warisan besar bagi para ahli yang mendalami fikih kontemporer. Sementara bagi umat Islam yang awam, Fiqih Sunnah hadir sebagai sebuah buku fiqih yang sangat mudah dipahami oleh semua kalangan. Bahkan pada era rejim komunis Uni Soviet, buku Fiqih Sunnah menjadi salah satu buku agama yang paling banyak dipelajari di berbagai pelosok daerah di wilayah Asia Tengah. Dan setiap kali kita menyebut kitab Fiqih Sunnah, tak pernah pernah lepas dari nama besar Sayyid Sabiq, sang penulisnya. Baca lebih lanjut
Dipublikasi di Sosok
Bagi yang mendalami tentang masalah tarbiyah, hampir pasti mengenal nama besar ulama Abdullah Nasih Ulwan. Ia dilahirkan di Damaskus, Syiria pada tahun 1928. Gelar sarjana dan master diperolehnya dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Gelar doktor di bidang studi Islam ia dapatkan di Universitas Al Sand di Pakistan. Baca lebih lanjut
Dipublikasi di Sosok
Nama lengkapnya adalah Muhammad Al-Ghazali al-Saqqa (1917-1996). Bakat dan antusiasmenya yang tinggi terhadap keislaman tidak lagi diragukan. Maka tak mengherankan jika dalam usia 10 tahun dia sudah mampu menghafal Al-Quran. Ia meninggal di Riyadh, Arab Saudi dan dimakamkan di Baqi yang letaknya hanya beberapa meter dari makam Rasulullah SAW. Baca lebih lanjut
Dipublikasi di Sosok
Tulisan ini berisi kumpulan kisah mereka yang memutuskan diri untuk meninggalkan agama mereka dan memilih untuk memeluk Islam.
Sebelum memeluk Islam, Idris Tawfiq adalah seorang pastor gereja Katholik Roma di Inggris. Mulanya ia memiliki pandangan negatif terhadap Islam. Baginya saat itu, Islam hanya identik dengan terorisme, potong tangan, pengungkungan terhadap wanita dan sebagainya. Pandangannya terhadap Islam mulai berubah saat ia melakukan kunjungan ke Mesir. Di negeri itu ia menyaksikan ketulusan dan kesederhanaan muslim dalam beribadah dan serta keramahan mereka. Setelah itu ia berusaha lebih mengenal Islam, sebelum akhirnya ia mengucapkan syahadat pertama kali di depan Yusuf Islam, seorang tokoh muslim terkemuka di Inggris yang dulunya juga seorang penganut Nasrani. Biografi dan pandangan Idris Taufiq bisa dijumpai di website www.idristawfiq.com.
Obrolan tentang Islam dan muslim 